Tuesday, November 15, 2011

Kebenaran Islam menurut Mantan Pendeta

Sebagai orang-orang beriman tentunya kita dalam segala aspek dan raelita hidup apa yang kita rasakan mengandung nikmat dan kebesaran berkah dari Allah, tentunya kita akan selalu melangkah kehati dan mengatakan Alhamdulillah.
Hari ini tentunya ada nikmat yang tersendiri yang Allah berikan kepada kita, karena di dalam segala bentuk dan realita kehidupan manusia tentunya tidak ada aspek yang mampu kita kerjakan yang dapat membahagiakan dan sekaligus mendukakan kita kalau bukan datang nya dari atas prakarsa dan kehendak Allah SWT.
Tak lupa pula kita tentunya dalam segala bentuk-bentuk kehidupan dan termasuk secara khusus kita telah beribadah, sholat, sujud, menyembah kepada Allah SWT. Serta juga kita mengangkat sholawat dan salam kepada revolutioner Islam, Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Karena teladan dan akhlak Beliau sehingga kita mampu meningkatkan keimanan kita, kita mampu menunjukan prioritas diri kita sebagai seorang muslim yang benar-benar beriman sekaligus bertaqwa kepada Allah SWT.
Salah seorang mantan kafir yang bernama Dr Yopie Yahya Waloni(sekarang sudah beragama Islam) yang terlahir tanggal 30 November 1970, menempuh pendidikan SD tahun 1976, tamat tahun 1982, tahun 1985 tamat SMP, tahun 1987 sudah tamat SMA, dan melanjutkan sekolah perguruan tinggi di Manado, dan tamat tahun 1996 menyelesaikan S2 filsafat ke-Ilahian Yesus, dan tahun 2004 menyelesaikan desertasi atau S3 program Doktoral di Italy dengan penelitian homo safiens-safiens di dalam pencarian sebuah fakta ketuhanan di dalam diri Yesus Kristus yang di Nabi Isa-kan.
  • Tidak semua manusia di kolong langit ini yang kafir akan dipilih oleh Allah SWT untuk memeluk Agama Islam, alias teori kita, kepintaran kita memaksimalisasikan logika kita berpikir Islam makin tidak terjangkau(contohnya: masih banyak yang merasa keberatan akan sholat 5 waktu), tetapi apabila hidayah Allah SWT turun, maka tidak ada kata yang mustahil bagi seseorang untuk masuk Islam. Jadi orang yang benar-benar masuk Islam bukan berarti pindah Agama melainkan "I'am comeback to truth"(kembali kepada kebenaran/fitrah). Bahwa manusia bukan binatang melainkan makhluk mulia yang di posisikan Allah SWT pada tempat yang amat sangat istimewa. Islam bukan sekedar Agama, Dr Yopie Yahya Waloni sudah meneliti dan sudah membuat desertasi bawha Islam bukan sekedar Agama, tetapi Islam adalah eksestensi keberadaan Allah SWT dalam suatu maksud yakni untuk penyelamatan manusia secara khusus dan alam semesta, itu sebab nya di dalam teologi Islam di kenal dengan kalimat "Rahmatan lil alamin".
  • Jadi tanpa terkecuali manusia beragama Kristen, beragama Hindu, beragama Budha, beragama apa saja, itu adalah Agama, tetapi Islam jangan disamakan dengan konsep Agama. Kalau kita bicara Islam berarti kita tidak berbicara "Hablum minannas", kalau kita bicara Islam, kita dalam posisi konteksnya dalam sebuah kedudukan "Hablum minallah", berarti sedang menjalin sebuah persahabatan, pergaulan, keakraban antara diri kita dengan Allah SWT.
di dalam setiap janji, didalam setiap rencana, didalam setiap planing, didalam segala aspek dan realita hidup Islam selalu berkata "Isnya Allah"(jika di kehendaki oleh Allah SWT) . Aspek kerendahan diri terlajar di dalam Islam(contoh nya: walaupun Presiden, kalau di dalam sholat saat sujud pasti mencium tanah).
Sungguh berkah dari Allah karena Dr Yopie Yahya Waloni berada dalam kebenaran. Islam bukan hanya sholat, tetapi Islam seperti ini: Hidayah + Niat(respon) + 2 kalimat syahadat(Asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah) + Wudhu + Sholat + Sikap + Iman + Taqwa + Tidak kompromi = Islam

No comments:

Post a Comment